Lesson study akan menghasilkan guru yang berguru dari siswa (foto: Diyah) |
Standar proses dalam kurikulum 2013 sebagaimana tercantum dalam lampiran permendikbud No. 65 Tahun 2013 mengharuskan guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang merangsang siswa untuk aktif. Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi akseptor didik untuk berpartisipasi aktif, serta memperlihatkan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis akseptor didik. Namun, belum semua guru bisa menangkap makna peraturan tersebut, sehingga kegiatan berguru masih berjalan secara konvensional tradisional.
Guru ialah ujung tombak pendidikan, dari seorang guru pendidikan bisa diubah dari pendidikan yang konvensional menjadi pendidikan yang berpusat pada siswa. Peningkatan kualitas pembelajaran tergantung pada profesionalisme seorang guru, seni administrasi dan pendekatannya.
Masih terdapat banyak guru yang belum begitu memperhatikan kemampuan siswa secara individual. Kegiatan pembelajaran berlangsung begitu saja tanpa pernah mengevaluasi kompetensi apakah yang diajarkan kepada siswa dan kompetensi apa yang telah didapatkan siswa. Banyak terjadi ketidak sinkronan antara tujuan pembelajaran, kompetensi yang diajarkan, dan hasil yang didapatkan oleh siswa.
Di banyak sekolah, masih ditemui siswa yang dipaksa untuk bisa mendengarkan klarifikasi dari guru. Siswa mendengarkan dan guru menerangkan. Guru jarang berfikir apakah yang didapatkan siswa hari ini sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan.
Salah satu upaya peningkatan kemampuan mengajar guru ialah dengan melaksanakan lesson study. Lesson study ialah model berguru yang di dalamnya terdapat langkah – langkah yang biasanya dikenal dengan plan, do, see. Plan ialah rencana awal yang mencakup memilih tujuan pembelajaran dan pokok – pokok bahan yang akan disampaikan termasuk prediksi siswa akan menjadi ibarat apa. Do ialah implementasi pembelajaran dengan memfokuskan pada acara siswa dengan memikirkan dimana siswa belajar. See adalah refleksi atau penilaian yang mana bertujuan memperbaiki acara kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa untuk pembelajaran berikutnya. Dengan model pembelajaran lesson study diharapkan guru selalu bisa untuk berguru dari siswa dan memperbaiki proses pembelajaran.
Lesson study bukanlah model pembelajaran yang mengkritisi seorang guru. Tetapi dengan adanya lesson study akan menghasilkan guru yang berguru dari siswa. Belajar dari kesalahan – kesalahan siswa, berguru dari tanggapan yang tidak pernah guru bayangkan sebelumnya. Kunci tanggapan yang disediakan guru dalam setiap pertanyaan yang diajukan, bukanlah satu-satunya kunci yang harus diikuti oleh siswa. Seringkali siswa memunculkan jawaban-jawaban yang tak terduga di luar pemikiran guru. Guru janganlah mengotak-kotakkan pemikiran siswa dengan membatasi tanggapan atas setiap problem yang dikemukakan. Biarkanlah siswa mengeksplorasi kemampuan mereka seluas-luasnya. Belajar mengenali bagaimana siswa sehingga sanggup dijadikan tujuan untuk menciptakan desain pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Peningkatan kesejahteraan yang didapatkan oleh guru akhir-akhir ini hendaknya berdampak linier terhadap peningkatan kualitas guru. Seorang guru hendaknya bertanggung jawab secara penuh terhadap pencapaian kompetensi siswa. Oleh sebab itu, guru perlu bertanya pada dirinya sendiri berguru apa hari ini dari siswa?
*) Ditulis oleh Diyah Ayuning Tyas, Guru SD Muhammadiyah 9 Malang
Advertisement