Kekerasan bukan solusi terbaik. Meski hanya sesekali memukul anak, tetap saja sanggup membuatnya cenderung gampang stres dan tidak percaya diri. |
Meski orang bau tanah hanya sesekali memukul anak, tetap saja sanggup menciptakan anak cenderung gampang stres dan tidak percaya diri. Masalahnya saat anak berbuat kesalahan, hampir 90 persen orang bau tanah mengaku pernah menawarkan eksekusi fisik.
Dilansir dari Parenting.co.id (09/12/2014), penelitian dari University of New Orleans, AS, menyimpulkan tiga eksekusi untuk anak berikut ini yakni yang paling efektif dibandingkan memukul, yaitu:
1. Mendiamkan atau menawarkan mereka waktu sendiri untuk merenungi kesalahannya. Setelah itu, gres ajak beliau mengobrol menanyakan apa alasan anak berulah.
2. Tidak memperbolehkan anak melaksanakan acara favoritnya untuk sementara. Misalnya, tak diizinkan bermain internet dan menonton teve selama seminggu.
3. Memberikan anak kiprah rumah tambahan.
"Lebih baik memakai tipe untuk mendisiplinkan anak dan fokus pada konsistensi," kata Dr. Paul Frick, salah satu pengajar dariUniversity of New Orleans, AS.
Kekerasan fisik pada anak ternyata lebih banyak negatifnya. Pelajaran yang didapat anak justru, bila sedang murka pada seseorang, kita diperbolehkan untuk memukul.
Menurut Frick, bagi anak yang berusia di atas lima tahun, akan lebih baik bila diberi eksekusi pemanis kiprah rumah dan tidak diizinkan melaksanakan acara favorit anak untuk sementara. Cara ini cukup efektif dan tanpa menyakiti anak-anak.
Advertisement