Info Terbaru 2022

Guru Honorer Ialah Pendekar Tanpa Tanda Jasa

Guru Honorer Ialah Pendekar Tanpa Tanda Jasa
Guru Honorer Ialah Pendekar Tanpa Tanda Jasa
Guru Honorer yakni Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Guru Honorer yakni Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Mereka tetap mengabdi dan semangat mengajar siswa.
Hari Guru Nasional yang diperingati setiap tanggal 25 November, pantas dirayakan untuk guru honorer. Mengingat dedikasi dan usaha mereka yang tidak kenal waktu meski digaji rendah. Hal ini dikatakan Koordinator Wilayah Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Jawa Timur Eko Mardiono.

"Mereka tetap mengabdi dan semangat mengajar siswa. Ketika guru PNS bersukacita mendapat pemberian kinerja bahkan honor 13 dan 14, honorer tetap fokus dan santai. Menikmati hari-harinya sebagai honorer meskipun ada rasa ingin menyerupai guru PNS," kata Eko.

Seringkali guru honorer merasa ketidakadilan sengaja dibiarkan pemerintah. Dengan pekerjaan yang sama bahkan melebihi guru dengan status PNS tapi kesejahteraan guru honorer jomplang.

Menurut Eko, jadi sangat pas kalau gelar pahlawan tanpa tanda jasa itu untuk guru honorer. Lihat saja guru honorer di garis depan, pelosok negeri yang sekan akan tidak ada tenaga pendidiknya.

Di sanalah guru honorer mengabdikan dirinya sambil bertani dan usaha-usaha apa yang dapat memenuhi hidupnya. Mereka tetap loyal pada negara. Mereka tetap sayang pada bawah umur didiknya meskipun pemerintah menganggap seolah-olah tidak ada.

"Seharusnya presiden itu kalau ingin tahu kondisi rakyatnya berkunjung ke tempat terluar, terpencil, terisolir. Lihat siapa yang jadi guru-guru itu. Hampir 90 persen honorer. Yang PNS kebanyakan pilih pindah ke tempat yang dianggap layak," kata Eko.

Sayangnya apa yang dilakukan honorer itu tidak tampak sama sekali oleh pemerintah. Eko menilai negara ini jadi aneh. Menurutnya, guru honorer layak jadi jagoan tanpa tanda jasa. Ini sesuai namanya jasanya tidak terlukiskan.

Berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 34 persen guru SD (SD) Negeri di seluruh Indonesi yakni guru honorer. Jumlah total guru SD Negeri mencapai 1.441.171 orang dan sebanyak 489.459 orang yakni guru honorer.

Selama ini guru honorer minim perhatian dari pemerintah. Guru honorer atau guru tidak tetap yang mengajar di SD Negeri mendapat honor yang rendah, jauh di bawah Upah Minimum Regional (UMR). Mereka juga tidak mempunyai kesempatan mengikuti kegiatan sertifikasi guru untuk mendapat pemberian profesi.

Keberadaan guru honorer diangkat sepihak oleh kepala sekolah bertujuan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan guru pensiun. Banyaknya guru honorer juga sebagai akhir dari adanya moratorium (penundaan) pengangkatan guru PNS.
Advertisement

Iklan Sidebar