Pendidikan merupakan sebuah distributor untuk membuat insan atau generasi yang berkarakter, intelektual, dan berdedikasi tinggi. Pendidikan harus menopang kebodohan. Kebodohan merupakan penyakit yang sangat menyakitkan dan menyedihkan. orang yang terbelakang seakan-akan kehidupannya di dunia ini tidak ada artinya, ibarat kapas yang melayang-layang di udara. kebodohan yang ditanam pada diri seseorang hanya akan membuat dirinya menjadi sampah disekitarnya.
Baca juga: Beberapa Gagasan Tentang Pendidikan Budi Pekerti
Orang yang cerdik tentu akan terlihat perbedaannya dengan orang yang tidak berilmu. hal tersebut juga telah dijelaskan dalam islam yakni didalam Al-Qur'an surat Al-Mujadalah ayat 11: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat".
Ajaran islam sangat menganjurkan bahkan mewajibkan kepada pengikutnya untuk menuntut ilmu. Hal tersebut juga dijelaskan dalam surat Al-Alaq yakni wahyu yang pertama kali turun dikala Nabi Muhammad s.a.w. berada dalam gua hira, Allah s.w.t. memerintahkan kepada Rasulullah s.a.w. untuk membaca yakni dengan lafadz " Iqro' ".
Kata Iqro' sangat luas sekali maknanya tidak hanya sebatas membaca Al-Qur'an atau buku-buku bacaan, namun dalam ranah lain juga ibarat membaca alam insan pada umumnya disuruh untuk membacanya dalam arti merenungi dan mengkajinya apa-apa yang telah diciptakan Allah untuk makhlukNya.
Pendidikan itu harus ditempuh sejak insan itu lahir hingga beliau masuk kedalam kubur. Manusia harus sadar akan dirinya di dunia ini yakni untuk mengabdi kepada Tuahannya yang telah menciptakannya. Namun, hal tersebut tidak akan terealisasi tanpa harus dicari tahu bagaiman caranya mengabdikan dirinya kepada tuahannya. Tentunya, utnuk mengetahui bagaiman caranya untuk mengabdikan diri kepada tuhannya maka melalui pendidikalah semua itu akan terlaksana.
Penulis hanya insan yang penuh dengan kelemahan sebab kesempurnaan hanya milik Allah s.w.t. untuk itu apabila terdapat kesalahan dalam goresan pena ini tolong dimaafkan.
Wallohu A'lam Bisshowab.
*) Ditulis oleh SUANDI, mahasiswa IAIN Mataram Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI.
Advertisement